Selasa, 07 Agustus 2012

SEMANTIK

A.Pengertian Semantik Kata semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu “semainein” yang artinya “bermakna” sedangkan kata kerjanya adalah “semaino” yang berarti “menandai” atau “memaknai” Semantik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang makna bahasa. B.Jenis-Jenis Semantik Ada beberapa jenis semantik yaitu : 1.Semantik gramatikal = tatabahasa atau gramatikal yang meliputi tataran morfologi dan sintaksis 2.Fonologi = tidak ada semantik 3.Sematik klasikal = leksikal (kosa kata) C.Perkembangan Semantik Menurut Reisig perkembangan semantik dapat dibagi menjadi tiga masa pertumbuhan yaitu : a.Masa pertama : Pertumbuhan semantik yang oleh Ulam diistilahkan sebagai “underground Period” ditandai dengan munculnya konsep baru tentang gramatikal yang dikemukakan oleh reisig. b.Masa kedua Pertumbuhan semantik ditandai dengan munculnya karya sarjana Perancis, Michel Breal menjelang akhir abad ke-19 atau tepatnya pada tahun 19883 melalui karangannya yang berjudul “essai de semantique” c.Masa ketiga Pertumbuhan semantik ditandai dengan munculnya karya seseorang fonolog Swedia, Gustaf Stem yang berjudul “meaning and Change of meaning, with special refenrence to the english languange” pada tahun 1951 dalam karyanya Stem telah melakukan studi tentang makna secara empiris dengan betitik tolak pada suatu bahasa yaitu bahasa Inggris D.Hubungan Semantik Dengan Ilmu Lain Ada beberapa disiplin ilmu lain yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan semantik yaitu filsafat, psikologi, antropologi sastra dan linguistik. 1.Hubungan semantik dengan filsafat Ilmu semantik dan ilmu filsafat memiliki hubungan yang sangat erat karena dunia fakta yang menjadi objek perenungan merupakan dunia simbolik yang terwakili dalam bahasa, sementara aktivitas itu sendiri tidak dapat berlangsung tanpa adanya. 2.Hubungan semantik dengan psikologi Psikologi mengkaji kebermaknaan jiwa, sedangkan semantik mengkaji kebermaknaan kata, jadi keduanya sangat berhubungan karena keduanya terletak pada makna yang terkandung dalam satuan bahasa. 3.Hubungan semantik dan atropologi serta sosiologi Hubungan semantik dengan fenomena sosial dan budaya memang sudah selayaknya terjadi karena aspek sosial dan budaya berperan penting dalam menentukan bentuk, perkembangan dan perubahan makna satuan-satuan bahasa. 4.Hubungan semantik dan sastra Semantik dengan sastra memiliki hubungan yang sangat erat karena pembaca yang ingin memahami karya sastra secara sungguh-sungguh dan benar harus pula memahami ilmu tentang makna sebagai bekal awal. 5.Hubungan semantik dengan linguistik Semantik dan linguistik memiliki hubungan yang sangat erat karena linguistik adalah ilmu yang mengkaji bahasa, baik yang berbentuk kata, frase, kalimat dan wacana yang terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan bentuk dan makna. ASPEK-ASPEK 1.Tanda Dan Lambang Tanda atau sign adalah substitusi utuk hal lain. Teori tanda dikembangkan oleh seorang pemikir Amerika, Pairce pada abad ke-18. Banyak cara mengklasifikasikan atau mengelompokan tanda. Berdasarkan sumber atau asal-usul tanda dibagi menjadi tiga jenis yaitu : a.Tanda yang ditimbulkan oleh alam yang diketahui manusia karena pengalaman. Misalnya : hari mendung adalah tanda akan segera turun hujan. b.Tanda yang ditimbulkan oleh binatang yang diketahui oleh masnusia dari suara binatang Misalnya : ayam berkokok adalah tanda hari mulai pagi c.Tanda yang ditimbulkan oleh manusia baik bersifat verbal maupun nonverbal Tanda dapat pula dibedakan berdasarkan indera yang digunakan sebagai dasar acuan. Berdasarkan hal ini kita mengenal tiga jenis tanda yaitu : •Auditif •Visual •Audio visual Tanda berbeda dengan lambang atau simbol, tanda hubungan yang langsung dengan kenyataan, sedangka lambang atau simbol tidak memiliki hubungan langsung dengan kenyataan. 2.Konsep Konsep merupakan istilah yang diajukan Lyons sebagai pengganti istilah “Thought” atau “reference” istilah ini sebenarnya sama dengan istilah makna. Ada dua unsur dasar dalam sistem tanda yang secara langsung memiliki hubungan dengan konsep atau makna yaitu: 1.Signifiant : unsur abstrak yang terwujud dalam lambang atau simbol 2.Signifikantor : makna dalam lambang atau simbol mampu mengadakan penjulukan Antara konsep dan lambang terdapat hubungan timbal balik. Hubungan antara konsep dengan acuan (objek) bersifat searah. Acuan atau objek memberikan stimulus kepada pemakai lambang atau penutur sehingga memiliki konsep, sedangkan hubungan antara lambang dengan acuan bersifat arbiter setiap lambang atau simbol yang berupa kata mempunyai konsep. 3.Penamaan Nama merupakan kata-kata atau sitilah yang menjadi label setiap benda, aktifitas dan peristiwa. Misalnya nama binatang, buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan. Setiap cabang ilmu memberikan nama tertentu untuk suatu benda, fakta, kejadian atau proses. Banyak sebab-sebab atau peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya penamaan yaitu : 1.Peniruan bunyi 2.Penyebutan bagian 3.Penyebutan sifat atau khas 4.Penemu dan pembuat 5.Tempat asal 6.Bahan 7.Keserupaan 8.Pendekatan
Kode Widget atau tulisan anda ada di sebelah kiri disini
Kode Widget atau tulisan anda ada di sebelah kanan disini